Ilustrated : Google Image |
Sebenarnya, atraksi ini tidak menggunakan api yang sangat besar, dan benar benar berkobar. Mereka hanya menggunakan api yang berasal dari potongan sebuah kayu sehingga yang diinjak pelaku hanyalah arang yang berpijar saja.
Menurut sains, potongan potongan kayu terdiri dari banyak senyawa karbon, beberapa molekul organiknya sangat mudah menguap termasuk menguapkan potongan air. Ketika dipanaskan molekul organik akan menguap karena yang dikeluarkan api akan menguapkan senyawa organik zat volatil (mudah menguap) dan air. Setelah terjadi pembakaran dan semua molekul organik menguap yang didapatkan kemudian hanyalah senyawa karbon yang murni dan karbon adalah salah satu unsur yang sangat ringan.
Struktur karbon yang ringan merupakan penghantar panas yang buruk sehingga dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk memindahkan panas dari bara api tadi ke kaki yang menginjaknya. Sebagai perbandingan logam adalah penghantar panas yang cepat. Bara yang dihasilkan bahan logam dapat memindahkan panas dalam waktu seketika dan orang yang terkena bara logam akan mendapatkan luka bakar yang parah.
Kenyataan itu bukan berarti tidak mungkin membakar sama sekali karena perpindahan panas masih mungkin terjadi. Karena nya, pelaku atraksi semacam itu akan berjalan dengan sangat cepat sehingga waktu kontak dengan arang akan lebih pendek dan kaki tidak akan mendapat panas yang cukup untuk membakar kulitnya.
Jadi gabungan faktor daya hantar arang terhadap panas yang buruk insulasi (penghalang panas) dari abu dan waktu kontak yang pendek antara kaki dengan arang memungkinkan pelaku atraksi berjalan diatas api tanpa terluka.
Walau demikian tidak semua orang bisa melakukannya harus perlu latihan dan sebaiknya latihan bersama ahlinya agar tidak terbakar. Penjelasan saat praktek akan lebih guna mengurangi risiko luka bakar.
0 comments:
Post a Comment